Lambang Unimed.png 500 x 473 (98,5 KB)
Rabu, 17 September 2014
Minggu, 07 September 2014
Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua. Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya. Tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Oleh karena itu mahasiswa penting memahami tugas-tugas perkembangan remaja usia sekolah menengah dan perbedaan perkembangan remaja perempuan dan remaja laki-laki,
Untuk lebih lengkapnya silahkan unduh di sini.
Jumat, 14 Maret 2014
Perhitungan Waktu dalam Geologi
SKALA WAKTU RELATIF
Serangkaian lengkap lapisan tanah di dunia telah diteliti dan diungkapkan
melalui penggunaan prinsip superposisi (lapisan yang paling muda di atas).
Umumnya para peneliti telah berhasil, sekalipun terdapat sejumlah kesenggangan
setempat (diskordansil) merekonstruksikan secara lengkap sejarah bumi. Skala
waktu selalu dinyatakan dalam satuan-satuan relatif. Usia relatif didasarkan
pada evolusi fauna dan flora. Setiap kurun waktu ditandai oleh asosiasi fosil
yang karakteristik. Genera dan jenis-jenis makhluk hidup menemui ajal mereka
atau bermunculan, ada kalanya berevolusi dengan cepat (amonit dalam Jura,
foraminifera dalam Tersier, dsb) dan menghasilkan fosil-fosil petunjuk.
Sisa-sisa yang sangat kecil dari binatang dan tumbuhan pun dapat digunakan
dalam penentuan umur. Juga dengan cara spesialisasi, misalnya palinologi. Untuk
satuan-satuan geokronologis yang paling penting, lihat Gambar 9. Nama-nama kurun-waktu utama dan periode banyak digunakan . Pembagian
lanjutan berlangsung lebih jauh (misalnya, salah satu periode terakhir dari
kurun waktu Kapur Atas dinamakan “Maastrichtjen.” Dalam kurun waktu ini kapur
tuf Maastricht mengendap, bahan baku untuk fabrikasi semen, St. Pietersberg).
Seringkali para ahli geologi menyatakan lapisan-lapisan batuan dengan
mencantumkan pula umur lapisan-lapisan tersebut, misalnya: “lempung tersier,
batu pasit kapur.”
UMUR ABSOLUT
Unsur-unsur
radioaktif akan terurai menjadi unsur-unsur yang lebih kecil (isotop), yang
dewasa ini dapat dipisahkan dengan bantuan “spektograf massa.” Banyaknya
unsur-unsur pecahan yang terkandung tergantung pada jumlah awal unsur
radioaktifnya dan interval waktu sejak unsur tersebut terserap dalam mineral.
Waktu paruh disebut T.
U238 → 8 11c4 + Pb206 T: 4498-106 tahun
U235 → 7 11c4
+ Pb207 T: 713-106 tahun
Th232
→ 6 11c4 + Pb208 T: 13900-106
tahun
K40 + c → A40 T: 11850-106 tahun
Rb87 → β + Sr87 T: 50000-106 tahun
Kedua metode terakhir ini sangat penting karena K (dan
Rb) banyak terdapat dalam kalifelspar dan mika dari batuan beku (misalnya
granit) dan batuan cruptif juga tuf.Download Filenya di sini
Langganan:
Postingan (Atom)